Minggu, 16 April 2017

2. Keuntungan dan Kelemahan merger, akusisi dan likuidasi Keuntungan Merger Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding pengambilalihan yang lain (Harianto dan Sudomo, 2001, p.641) Kekurangan Merger Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.642) Keuntungan Akuisisi Keuntungan-keuntungan akuisisi saham dan akuisisi aset adalah sebagai berikut: a. Akuisisi Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang saham sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm, mereka dapat menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm. b. Dalam Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender offer sehingga tidak diperlukan persetujuan manajemen perusahaan. c. Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris perusahaan, akuisisi saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat (hostile takeover). d. Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan mayoritas suara pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada halangan bagi pemegang saham minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi (Harianto dan Sudomo, 2001, p.643-644). Kekurangan Akuisisi Kerugian-kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai berikut : a.Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan menentukan paling sedikit dua per tiga (sekitar 67%) suara setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi. b. Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka terjadi merger. c. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara hukum dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.643) Keuntungan Likuidasi Kelebihan dari likuidasi adalah Keuntungan/kerugian pada saat Likudasi adalah tanggungjawab bersama seluruh anggota persekutuan komandiiter, termasuk hutang-hutang perusahaan kecuali untuk persero komanditer hanya menggung sebatas modal yang di setornya. Kekurangan Likuidasi Nilai Aset Perusahaan pada saat Likuidasi akan turun Menyebabkan adanya biaya-biaya yang dikeluarkan pada saat proses likuidasi yang akan menambah beban perusahaan.


          KESEIMBANGAN UMUM DAN EKONOMI KESEJAHTERAAN


Keseimbangan Umum Antar Pasar
            Saudara mahasiswa, keseimbangan pada satu pasar, misalnya di pasar output komoditi A, merupakan keseimbangan parsial dan menjadi bagian dari keseimbangan umum seluruh perekonomian. Analisis keseimbangan umum merupakan analisis sistem harga secara keseluruhan. Gambaran analisis keseimbangan mula-mula berasal dari perubahan di suatu pasar yang akan berdampak pada perubahan pasar-pasar lain yang berhubungan. Selanjutnya dengan mengggunakan model sederhana dua industri dan dua input (faktor produksi), disajikan hubungan antar pasar dengan menggunakan analisis ekonomi mikro secara grafis. (Lihat Modul Pengantar Ekonomi Mikro gambar 9.1)
            Mula-mula perekonomian sudah berada pada keseimbangan umum dimana semua pasar baik pasar output maupun pasar input telah mencapai keseimbangan. Misalkan, ketika tejadi kenaikan permintaan tekstil. Akibatnya harga tekstil naik, perusahaan tekstil menaikkan produksi dan selanjutnya menaikkan permintaan turunan atas faktor-faktor produksi (input yang digunakan)sehingga harga input naik. Hubungan antaar harga output dan harga input tercermin pada permintaan input. Dalam jangka menengah dan jangka panjang harga input ynag tinggi akan menarik perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut untuk masuk. Industri-industri lain terpaksa menaikkan tingkat upah untuk bisa bertahan, akibatnya tingkat keuntungan turun. Sedangkan pendapatan pada industri tekstil akan naik, akibat kenaikan permintaan tekstil. Dengan kenaikan pendapatan ini, mereka akan menambah permintaan barang-barang kebutuhan hidup lebih banyak.
            Akibat yang ditimbulkan dari perubahan harga pada industri tekstil akan berlanjut hampir tanpa batas karena adanya keterkaitan harga baik yang kelihatan maupun tidak. Jadi setiap perubahan permintaan dan penawaran akibat perubahan, misalnya perubahan teknologi, SDM, peraturan pemerintah, pajak, subsidi akan menimbulkan reaksi ekonomis secara berantai dan kompleks.
           
Ekonomi Kesejahteraan dan Mekanisme Harga
            Dalam memenuhi kepentingan sebagai konsumen atau produsen, sistem harga menjamin tercapainya efisiensi maksimum penggunaan sumber daya ekonomi yang langka. Upaya pencapaian kesejahteraan ekonomi masyarakat yang optimal disebut dengan Ekonomi kesejahteraan.
            Bila semua syarat dipenuhi, situasi keseimbangan umum dengan mekanisme sistem harga persaingan dapat mencapai kesejahteraan masyarakat yang optimal. Bila keadaan menyimpang maka secara keseluruhan kesejahreaan masyarakat berkurang (kurang dari optimal). Keadaan optimal pareto yaitu keadaan dimana setiap perubahan atas keadaan yang ada mengakibatkan keadaan beberapa anggota masyarakat lebih baik tetapi mengakibatkan keadaan yang lain menjadi lebih buruk. Jadi tidak dapat membuat keadaan seseorang menjadi lebih baik tanpa membuat keadaan yang lain lebih buruk. Gambar dibawah menunjukkan batas kemungkinan nilai guna dari individu A  (UA) dan individu B (UB). Pergerakan dari tiitk D ke titik E menunjukkan redistribusi berupa kenaikan nilai guna yang diperoleh oleh individu A dan penurunan nilai guna yang diperoleh individu B dari bundel yang dikonsumsi. Titik-titik di sepanjang garis batas kemungkinan nilai guna menggambarkan pencapaian efisiensi alokatif. Pada titik C masyarakat belum mencapai tingkat nilai guna maksimum. Sedangkan erpindahan dari titik C ke titik D menunjukkan perbaikan keadaan kesejahteraan (nilai guna) yang diperoleh individu A dan B. Dalam jangka panjang semakin banyak barang konsumsi yang diproduksi dan tersedia maka kurva batas kemungkinan niali guna akan bergeser ke kanan (UF1).

                            UA
Nilai guna kepuasan   
individu A
                                                                 * F
                                                   * E
                                                                        
                                             * C       * D

                                                                         UF0       UF1
                                                                                          UB
                                                                                 Nilai guna kepuasan individu B 
                                    Kurva Batas Kemungkinan Nilai Guna: Efisiensi Alokatif


Surplus Konsumen
            Pengeluaran total seseorang atas suatu komoditi sebesar kuantitas yang dikonsumsi dikali dengan harganya. Surplus konsumen merupakan selisih antara nilai yang dibayar konsumen (nilai pasar) dengan manfaat total yang diperoleh konsumen. Konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang akan mengikuti hukum nilai guna yang menurun, yaitu satuan yang dikonsumsi lebih dahulu akan memberikan kepuasan (manfaat) per satuan yang lebih besar daripada unit yang dikonsumsi berikutnya. Bila transaksi pembelian tak lagi memberikan manfaat kepuasan kepada konsumen, ia akan berhenti mengkonsumsi.
            Surplus konsumen total merupakan area di bawah kurva permintaan individu tetapi diatas garis horisontal harga yaitu sebesar BPEE. Konsep surplus konsumen digunakan untuk memutuskan sejauh mana suatu barang harus diproduksi atau dibangun agar diperoleh manfaat total maksimum bagi masyarakat keseluruhan.  
                    P
                 
                  B                                S

    
                                      E
                 PE
                                                             D
             

                                     QE                    Q
                        Surplus Konsumen


Surplus Produsen
            Dalam jangka pendek berlaku hukum penambahan hasil yang semakin berkurang maka biaya produksi rata-rata atau biaya marjinal dalam memproduksi suatu barang akan selalu naik dengan makin banyaknya output yang diproduksi. Dalam jangka panjang input-input yang lebih baik dan lebih produktif digunakan lebih dahulu untuk memproduksi output dengan biaya lebih rendah sedangkan input yang kurang produktif digunakan berikutnya dengan biaya lebih tinggi. Dengan demikian akan diperoleh kurva biaya marjinal yang menanjak naik dan juga merupakan kurva penawaran dalam pasar persaingan murni.
Bila produsen menjual pada harga sama dengan biaya marjinal maka produsen memperoleh keuntungan normal. Harga jual diatas biaya marjinal disebut dengan surplus produsen (rente ekonomi). Saat keseimbangan, produsen menjual pada harga keseimbangan PE dan kuantitas keseimbangan QE. Produsen akan memperoleh surplus produsen sebesar AEPE karena dengan menjual sampai kuantitas sebesar QE, produsen dapat menjual pada tingkat harga di atas biaya marjinal.
                  P
                                                    S

    

                 PE
                                                             D
                   A 

                                     QE                    Q
                        Surplus Produsen

            Surplus ekonomi diperoleh dari penjumlahan area segitiga surplus konsumen dan surplus produsen. Surplus ekonomi akan mencapai maksimal bila output yang diproduksi dan dijual pada tingkat output dan harga keseimbangan. Pada tingkat ini perekonomian berada pada tingkat alokasi optimum. Bila output diproduksi dan dijual tidak pada tingkat keseimbangan maka perekonomian tidak berada pada tingkat alokasi sumberdaya optimum dan masyarakat mengalami kerugian (deadweight loss). Misalkan output diproduksi dan dijual sebesar P1 maka surplus ekonomi yang diperoleh tidak mencapai maksimum dibandingkan dengan harga dan kuantitas keseimbangan, PE dan QE. Kerugian (deadweight loss) dialami sebesar AEC. Kerugian ini bias dihilangkan dengan menaikkan produksi output menjadi sebesar QE. Hal ini karena pada output tambahan yang bisa diproduksi sebesar Q1QE, biaya marjinal menjadi lebih rendah dibandingkan kesediaan konsumen untuk membayar.   








             
                  P
                                                    S

                 P1             C 
                                     E
                 PE
                                                             D
                               A

                            Q1     QE                    Q
                        Kerugian (deadweight loss)

Kegagalan Pasar
            Kegagalan pasar terjadi karena ada beberapa syarat optimum pareto tidak tercapai dan menyebabkan sistem pasar tidak mengalokasikan sumberdaya secara paling efisien.  Oleh karena itu diperlukan campur tangan pemerintah dalam berbagai bentuk untuk mengoreksi. Namun, inipun menimbulkan kegagalan birorasi dan menghasilkan inefisiensi ekonomi.
Unsur kegagalan pasar yaitu persaingan tidak sempurna, eksternalitas dan barang publik. Persaingan sempurna yaitu kondisi dimana masing-masing pelaku pasar tidak mempunyai pengaruh individu atas harga pasar. Namun, bila salah satu dari mereka dapat mempengaruhi pasar maka terdapat unsur persaingan tidak sempurna. Perekonomian dikatakan efisien bila berada di sepanjang Kurva Batas Kemungkinan Produksi. Bila ada ketidaksempurnaan pasar, maka output masyarakat bergerak ke sebelah dalam Kurva Batas Kemungkinan Produksi. Hal ini terjadi misalnya karena unsur ketidaksempurnaan pasar berupa perusahaan monopoli.
Eksternalitas terjadi bila aktivitas produsen atau rumah tangga menimbulkan biaya atau manfaat kepada pihak lain tanpa mereka menerima pembayaran atau membayar biaya yang sesuai. Eksternalitas menyebabkan sistem pasar gagal mencakup semua manfaat dan biaya yang berhubungan dengan produksi atau konsumsi barang atau jasa tertentu. Eksternalitas dapat bersifat positif dan negatif. Eksternalitas positif terjadi bila masyarakat memperoleh manfaat atas penemuan suatu produk yang tidak dilakukannya. Contoh eksternalitas positif yaitu manfaat yang diperoleh masyarakat karena ada program perbaikan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat  dalam penyakit malaria. Sedangkan contoh eksternalitas negatif yaitu kasus pencemaran udara dimana sebuah pabrik mengeluarkan asap atau debu yang mengganggu kesehatan tau ketentraman masyarakat sekitar. Pabrik ini tidak membayar biaya atas kerugian masyarakat di sekitarnya.
Kegagalan pasar yang ketiga yaitu barang publik merupakan kegiatan ekonomi yang memberi manfaat kepada masyarakat yang pelakasanaannya tidak dapat diserahkan kepada perusahaan swasta melainkan pemerintah. Contoh pembuatan jalan raya, pertahanan dan keamanan.


Selamat Belajar

1 komentar:

  1. How to Play a Slot Machine: Review, Bonus & Playback - JTHub
    The basic concept is straightforward: if you're playing for real money or for free, this 경상북도 출장안마 is 포천 출장안마 your chance at a decent return. 전라남도 출장안마 The 속초 출장마사지 slots machines 경상남도 출장샵 have no

    BalasHapus

Contoh soal dan jawaban Biaya Modal

CONTOH SOAL DAN JAWABAN BIAYA MODAL PT Marcel  membutuhkan modal yang akan digunakan dalam pendanaan investasinya sebesar Rp. 2.000.00...